Adab Mutakallim
Dalam Mencari Ilmu
Islam adalah
agama yang sempurna. Ia mengatur segala sisi kehidupan, baik aturan beribadah
ataupun bermuamalah. Begitu pun dengan belajar. Proses menuntut ilmu tersebut,
bukan hanya tentang mencapai keterampilan akadamis, tetapi juga disertai dengan
akhlak atau adab yang mencerminkan sebagai orang yang telah diberi ilmu.
Adab merupakan
bagian penting dalam menuntut ilmu, Karna ilmu adalah cahaya yang menerangi
kehidupan sehingga tahu bagaimana cara beribadah kepada Allah dan bermuamalah
dengan hamba Allah. Seseorang dapat mencapai kesempurnaan dalam memperoleh ilmu
dengan adab yang baik.
Menurut kitab At-Tibyan
Fi Adabi Hamalah Al-Qur’an karangan Imam Nawawi Ad-Dimasyq, adab-adab
seorang pelajar atau penuntut ilmu diantaranya adalah:
·
Memuliakan guru.
Memuliakan
guru dapat dilakukan dengan menghormatinya, beruluk salam kepada guru,
menundukkan pandangan kepada guru, tidak berbicara dengan nada yang lebih
tinggi, tidak membantah guru dan melawannya. Serta dengan bersikap tawadhu
kepada guru.
·
Membersihkan
hati dari akhlak yang tercela.
Ibaratnya
ilmu adalah barang yang sangat berharga, sehingga selayaknya diletakkan di
tempat yang mulia. Tidak mungkin barang berharga akan diletakkan di tempat yang
kotor, bau, dan jelek. Begitu pun dengan ilmu, hati adalah wadahnya. Hati yang
kotor membuat seorang pelajar kesulitan untuk menerima ilmu. Karna selayaknya
ilmu dititipkan di wadah yang bersih.
·
Memberikan
salam pada orang yang hadir dalam mejelis ilmu dan memberikan salam khusus pada
gurunya.
Salah
satu bentuk kesopanan adalah memberikan salam pada orang-orang yang ada di
majelis tersebut. Baik pada saat datang maupun jika akan pergi meninggalkan
majelis. Dan berilah salam khusus untuk guru yang hadir pada saat itu.
·
Tidak boleh
melangkahi tempat duduk orang lain.
Merupakan
adab pelajar ialah tidak melangkahi tempat duduk orang lain. Hendaknya berjalan
sesuai dengan jalan yang memang sudah diperuntukkan.
·
Tidak boleh
mengusir orang lain yang sudah duduk.
Hendaklah
tidak mengusir orang lain yang sudah duduk. Karna hal itu dapat menyakiti hati
orang tersebut.
·
Duduk sesuai tempat
yang disediakan.
Hendaklah
pelajar duduk di tempat yang sudah disediakan. Dan Janganlah duduk di tempat
yang diperuntukkan untuk guru.
·
Tidak boleh
duduk ditengah-tengah lingkaran majelis ilmu kecuali darurat.
Merupakan
adab seorang pelajar adalah tidak duduk di Tengah lingkaran para penuntut ilmu.
Kecuali jika dalam keadaan darurat.
·
Tidak boleh
duduk diantara dua orang teman kecuali mendapatkan izin.
Tidak
diperkenankan untuk duduk disela sela dua orang teman kecuali jika sudah
mendapatkan izin. Karna dikhawatirkan orang yang sedang duduk tersebut sedang
mempunyai kepentingan sehingga kehadiran orang lain dapat mengganggu mereka.
·
Tidak boleh
mengeluarkan suara keras kecuali jika mempunyai hajat.
Dalam
sebuah majelis janganlah mengeluarkan suara keras. Hal ini merupakan bentuk
penghormatan kepada orang yang sedang mengajar. selain itu, suara keras yang
dihasilkan dapat mengganggu konsentrasi teman yang lain.
·
Tidak boleh
bermain-main dengan tangan.
Tangan
yang tidak bisa diam, atau dibuat untuk bermain main, akan mengganggu
konsentrasi. Baik itu konsentrasi diri sendiri, ataupun teman yang melihatnya.
·
Tidak boleh menoleh-nolehkan
kepala kecuali ada hajat.
Hendaknya
dalam menuntut ilmu, pandangan terfokuskan kepada orang yang sedang mengajar.
janganlah menoleh nolehkan pandangan kepada hal lain, sehingga pikiran sulit
fokus, dan ilmu yang diserap tidak bisa maksimal.
·
Tidak boleh
menyinggung perasaan guru.
Guru
merupakan sumber dari ilmu. Menjaga perasaan guru merupakan salah satu kunci
mendapat ridhonya, sehingga dapat merasakan menfaat dan barokahnya ilmu.
Menyinggung perasaan guru ternyata sering dilakukan walau dalam hal sepele, seperti
dengan sering melihat jam.
Adab merupakan perwujudan bagi seseorang yang sudah mempunyai ilmu.
Dengan adab pula, seseorang dapat mencapai manfaat dan barokahnya ilmu.
(Ngaji Balagh Ramadhan Kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalah
Al-Qur’an Bersama KH. Faishol Hasanuddin pada 16 Maret 2024/ 5 Ramadhan
1445 H).