Kemerdekaan merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Maka dari itu kita yang mengaku manusia penghuni bumi Nusantara ini, hendaklah bersyukur atas karunia tersebut. Dalam Q.S . Ibrahim ayat 17 dijelaskan:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim 14:7)
Sebagai bagian dari bangsa yang merdeka, santri juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi Masyarakat. Syukur atas kemerdekaan tidak hanya cukup dengan merayakannya setiap tahun, tetapi harus diisi Upaya nyata dalam meningkatkan kualitas diri, memperkuat persatuan, dan berkontribusi dalam Pembangunan negara.
Dalam konteks santri, rasa Syukur dapat diwujudkan melalui pengabdian kepada bangsa dan negara. Salah satu caranya ialah dengan menuntut ilmu sebagai bekal untuk menghadapi tantangan zaman. Seperti sabda Rasulullah SAW tentang pentingnya menuntut ilmu.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
"Barang siapa menginginkan dunia, maka raihlah dengan ilmu. dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka raihlah dengan ilmu. dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, maka raihlah dengan ilmu". (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, rasa Syukur juga tercermin dalam perilaku menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan keragaman suku, agama, dan budaya. Maka diperlukankah agen untuk menjaga keharmonian dan kerukunan di tengah perbedaan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 10 sebagai berikut.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”. (QS. Al-Hujurat 49:10)
Kemerdekaan juga memberikan kesempatan untuk berperan aktif di masyarakat. Seperti melalui kegiatan dakwah, Pendidikan maupun pengabdian sosial. Sebagai santri, sudah sepatutnya untuk dapat menjadi contoh teladan dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu bermanfaat bagi orang lain.
Tugas menjaga kemerdekaan ini tidak hanya dengan mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman luar, tetapi juga dengan memastikan bangsa Indonesia berjalan dengan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Karna melihat jihad pada masa setelah kemerdekaan bukan lagi tentang fisik, melainkan melalui perjuangan dalam menegakkan nilai-nilai moral dan keadilan.
Dengan segala potensi yang dimiliki, santri adalah harapan bangsa untuk menjaga, dan memaknai kemerdekaan dengan amal sholeh. Melalui pendidikan di pesantren, santri dibekali dengan ilmu yang menjadi bekal untuk menjalankan amanah ini.
Semoga, santri mampu menjadikan kemerdekaan bukan sekedar warisan, tetapi juga perjuangan yang perlu dilanjutkan untuk membawa kejayaan Indonesia yang hakiki.
***
By : Ans