Join Group Whatsapp Member

Lafadz Takbiran Idul Fitri Lengkap Makna, Hikmah, dan Pelaksanaannya

almunawar_sa
0

Takbir Keliling 

Idul Fitri adalah hari yang penuh kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam merayakan Idul Fitri sebagai bentuk kemenangan atas nafsu dan godaan. Salah satu tradisi yang sangat khas dalam perayaan Idul Fitri adalah takbiran. Takbiran ini dilakukan untuk mengagungkan Allah SWT dan menyambut datangnya hari yang penuh berkah. Artikel ini akan membahas tentang lafadz takbiran Idul Fitri, makna, hikmah, serta tata cara pelaksanaannya.

Makna Lafadz Takbiran Idul Fitri

Lafadz takbiran yang diucapkan saat Idul Fitri terdiri dari kalimat Allahu Akbar yang artinya "Allah Maha Besar." Takbiran ini dilantunkan dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur, sebagai ungkapan kemenangan atas pencapaian dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Takbir ini juga menandakan bahwa umat Islam memasuki hari raya Idul Fitri, hari yang suci dan penuh berkah.


Dalam konteks Idul Fitri, takbiran bukan hanya sekadar ucapan, melainkan ungkapan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan, terutama nikmat kemenangan dalam menjalankan ibadah puasa.


Hikmah Takbiran Idul Fitri

Takbiran Idul Fitri memiliki banyak hikmah yang mendalam. Berikut beberapa hikmah yang dapat dipetik dari takbiran ini:


1. Mengagungkan Kebesaran Allah SWT 

Takbiran merupakan salah satu bentuk pengagungan kepada Allah. Melalui ucapan Allahu Akbar, umat Islam menegaskan bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Takbiran ini mengingatkan setiap Muslim untuk selalu mengutamakan Allah dalam segala hal.


2. Sebagai Ungkapan Kemenangan 

Setelah sebulan penuh berjuang menahan diri dari hawa nafsu, takbiran menjadi simbol kemenangan bagi umat Islam. Kemenangan dalam menjalankan ibadah puasa dan berbagai amal ibadah lainnya yang dilakukan selama bulan Ramadan. Takbiran adalah bentuk rasa syukur atas kemampuan menahan diri dan menjalankan kewajiban agama dengan baik.


3. Meningkatkan Semangat Kebersamaan 

Takbiran juga meningkatkan semangat kebersamaan di kalangan umat Islam. Biasanya takbiran dilakukan secara berjamaah, baik di masjid maupun di rumah. Momen ini mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim, serta menciptakan suasana suka cita yang penuh kebahagiaan.


4. Menandakan Keberkahan Hari Raya 

Takbiran menandakan bahwa umat Islam memasuki hari yang penuh berkah dan kesucian, yaitu Idul Fitri. Ini adalah hari untuk saling memaafkan, mempererat ukhuwah, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.


Pelaksanaan Takbiran Idul Fitri

Pelaksanaan takbiran Idul Fitri sangat khas dan penuh dengan tradisi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan takbiran:

  1. Waktu Takbiran Takbiran dimulai pada malam Hari Raya Idul Fitri, yakni setelah Maghrib pada malam 1 Syawal, yang menandakan berakhirnya bulan Ramadan. Takbiran ini dilanjutkan hingga pelaksanaan shalat Idul Fitri pada pagi harinya. Takbiran biasanya dilantunkan secara terus-menerus, baik di masjid, mushola, maupun di rumah, serta di jalan-jalan sebagai bentuk kebahagiaan dan syukur.

  2. Takbiran Berjamaah Takbiran lebih baik dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di rumah. Pada malam takbiran, umat Islam seringkali berkumpul di masjid atau tempat ibadah lainnya untuk melaksanakan takbiran bersama-sama. Ini menciptakan suasana kekeluargaan dan kebahagiaan, serta memperkuat rasa solidaritas antar sesama umat Muslim.

  3. Tradisi Takbiran Keliling Di beberapa daerah, umat Islam melaksanakan takbiran dengan berkeliling kampung atau lingkungan menggunakan kendaraan, sambil mengumandangkan takbir. Tradisi ini menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kegembiraan dalam menyambut Idul Fitri dan menebar kebahagiaan di sekitar.

  4. Penggunaan Alat Musik Tradisional Di beberapa wilayah, takbiran dilantunkan dengan menggunakan alat musik tradisional seperti bedug, rebana, atau gendang. Alat-alat ini digunakan untuk menambah kemeriahan dan keseruan dalam menyambut datangnya hari raya Idul Fitri.

 Pawai obor takbir keliling

Lafadz Takbiran

Dalam pelaksanaan takbiran, terdapat dua versi, yaitu versi pendek dan versi panjang. Biasanya, yang paling sering digunakan adalah versi pendek. Namun, versi panjang seringkali digunakan sebagai variasi setelah versi pendek diucapkan secara berulang-ulang. Versi panjang ini memberikan variasi dalam melantunkan takbir, sehingga suasana takbiran menjadi lebih semarak dan penuh keberkahan.

1. Takbiran versi pendek

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar.

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.


لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar. Allâhu akbar wa lillâhil hamdu.

Tiada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Segala puji bagi-Nya.


2. Takbiran versi panjang

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ

 Allâhu akbar kabîrâ, walhamdu lillâhi katsîrâ, wa subhânallâhi bukratan wa ashîlâ, lâ ilâha illallâhu wa lâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahud dîna wa law karihal kâfirûn

Allah Mahabesar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Lâ ilâha illallâhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a-'azza jundahu wa hazamal ahzâba wahdah,

Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, memuliakan tentara-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar. Allâhu akbar wa lillâhil hamdu.

Tiada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Segala puji bagi-Nya.


Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Takbiran

Takbiran yang Khusyuk sangat penting dalam merayakan Idul Fitri. Takbiran seharusnya diucapkan dengan hati yang tulus dan penuh khusyuk, bukan hanya sebagai ucapan yang diulang tanpa penghayatan. Momen ini seharusnya menjadi waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan sekadar rutinitas semata.


Selain itu, takbiran harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu setelah Maghrib pada malam 1 Syawal hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Mengucapkan takbir di luar waktu tersebut bisa mengurangi keberkahan dari takbiran itu sendiri, yang seharusnya menjadi sarana untuk merayakan datangnya hari yang suci.


Meski takbiran bisa dilakukan secara individu, sangat dianjurkan untuk melakukannya secara berjamaah. Takbiran bersama menciptakan kebersamaan, mempererat hubungan antar sesama umat Muslim, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam iman. Momen ini menjadi lebih bermakna ketika kita saling bergandengan tangan dan berbagi kebahagiaan.


Takbiran Idul Fitri adalah bentuk pengagungan kepada Allah SWT dan ungkapan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan, terutama kemenangan dalam menjalankan ibadah puasa. Takbiran bukan hanya sekadar kalimat, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antar sesama, serta menandakan dimulainya hari raya yang penuh berkah. Semoga kita bisa melaksanakan takbiran dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan kebahagiaan, serta saling memaafkan dan berbagi kebaikan di hari yang mulia ini.


Referensi

  1. NU Online
  2. Kitab fathul qorib al mujib

***






Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)