Join Group Whatsapp Member

Bersiwak : Kesunnahan untuk Menyempurnakan Ibadah, Penjelasan Menurut Kitab Taqrib

ans
0

 

Sumber : pinterest.com


Bersiwak adalah salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menjaga kesehatan mulut.


Dalam istilah lain, siwak juga disebut sebagai sikatan. Bersiwak termasuk sunnah yang dianjurkan saat berwudhu. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab fiqih Taqrib karya Syekh Abu Suja’, ada sejumlah hukum dan situasi di mana bersiwak sangat dianjurkan, seperti yang akan diterangkan.


1.     Hukum Bersiwak

Bersiwak, yaitu menggosok gigi menggunakan kayu arok atau sejenisnya, adalah ibadah yang sangat dianjurkan kapan saja. Namun, bagi orang yang berpuasa, bersiwak menjadi makruh setelah matahari tergelincir. Anjuran bersiwak kembali berlaku saat matahari terbenam atau saat waktu berbuka puasa tiba. Hal ini berlaku untuk puasa wajib maupun sunnah.


2.     Kondisi-kondisi yang sangat dianjurkan untuk bersiwak 

        Adapun beberapa kondisi yang sangat dianjurkan untuk bersiwak, menurut kitab Taqrib ada 3, yaitu:

a.      Ketika bau mulut sudah berubah

Perubahan yang dimaksud adalah ketika mulut mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini bisa terjadi karena mulut dibiarkan terlalu lama tanpa dibersihkan, tidak makan untuk waktu tertentu, atau akibat konsumsi makanan beraroma kuat seperti bawang putih, bawang merah, dan sejenisnya. Menurut kitab Taqrib, perubahan bau mulut ini juga termasuk kondisi yang dianggap tidak sedap.


b.     Ketika bangun dari tidur

Dapat kita rasakan bahwasannya bau mulut setelah bangun tidur pasti tidak enak, pada saat inilah waktu yang sangat dianjurkan untuk bersiwak.


c.      Ketika akan melaksanakan sholat

Sebelum takbirotul ikhrom juga dianjurkan untuk bersiwak, baik itu sholat yang akan dilakukan berupa suanah ataupun wajib.


Sebagai sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, bersiwak memiliki banyak manfaat, termasuk menjaga kesehatan mulut. Anjuran bersiwak berlaku di berbagai kondisi, terutama ketika bau mulut berubah, setelah bangun tidur, dan sebelum melaksanakan sholat. Dengan memahami hukum dan waktu-waktu utamanya, umat Islam dapat menjadikan bersiwak sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari yang mendukung kesehatan dan ibadah.


 Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak video berikut:

https://youtu.be/9uWfWx4liWM?si=UCx3fY-tjniSWts-

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)