Join Group Whatsapp Member

Penyebab Bobroknya Akhlak Masyarakat

@FA
0


Sejatinya penyakit yang ada pada diri manusia tidak hanya terbatas pada penyakit fisik saja. Namun ada juga penyakit yang menyerang pada jiwa manusia. Penyakit fisik dapat menyebabkan tubuh menjadi lemah, dan penyakit jiwa dapat membuat akhlak menjadi rusak. Bahkan dapat dikatakan penyakit yang menyerang pada jiwa manusia ini justru lebih berbahaya karena tidak terlihat wujudnya.


K.H Hakim Annaisaburi dalam pengajian rutin kitab 'Idhotun Nasyiin pada Jum'at (09/05/25) di Masjid jami' Tanbihul Ghofiliin menyampaikan, bahwa di jaman sekarang ini hampir kebanyakan masyarakat sudah mengalami kebobrokan akhlak. Dimana sifat dan akhlak dari diri manusia sudah sangat menurun. Seperti contoh kecil rasa hormat seorang anak kepada orang tuanya yang kini mulai pudar. Bahkan sampai ada juga anak yang berani membentak dan berkata kasar kepada orang tua. Tidak hanya itu penyakit-penyakit lain seperti takabur, iri, dengki, berbuat kejelekan dan sebagainya seolah adalah hal yang wajar yang terjadi di kalangan masyarakat pada masa kini. Melihat fenomena yang seperti itu, beliau mengatakan bahwa semua itu terjadi karena disebabkan dua hal :

 


1. Dirinya Tidak mengetahui dirinya terkena penyakit

Kebanyakan manusia yang terkena penyakit akhlak itu tidak sadar bahwa dirinya sedang terkena penyakit. Berbeda dengan penyakit fisik yang bisa diketahui terlebih dahulu oleh diri sendiri. Biasanya yang lebih faham tentang penyakit akhlak itu malah justru dari orang lain.

 

2. Dirinya mengetahui terkena penyakit namun tidak peduli

Seseorang yang mengetahui dirinya terkena penyakit akhlak terkadang memang menyadari ada yang bermasalah pada dirinya sendiri, namun dirinya tidak mau mengobati penyakit itu bisa dikarenakan tidak percaya pada dokter yang mengobati, ataupun bisa karena dia sudah menormalisasi hal-hal seperti itu sudah wajar terjadi. Seperti contoh bersikap terlalu friendly kepada orang tua sehingga berkurang rasa hormat anak dan hilangnya wibawa orang tua. Lalu kebiasaan anak muda jaman sekarang yang sudah menormalisasi pacaran dengan yang bukan muhrim dan bahkan menganggap jika tidak pacaran maka tidak keren dan ketinggalan zaman.

 

Di dalam kitab 'Idhotun Nasyiin, juga disebutkan bahwa kebanyakan masyarakat itu menyekolahkan anak-anaknya hanya untuk sekedar memahami ilmu dunia saja. Mamun jarang sekali, bahkan sedikit sekali yang menyekolahkan anak-anakya untuk betul-betul memahami ilmu agama.

 


Melihat fenomena tersebut, Harapan dari Abah Hakim adalah supaya anak-anak santri yang ada di pondok pesantren Tanbihul Ghofiliin  ini dapat belajar akhlak dengan baik terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu yang lain. Karena sejatinya adab itu adalah di atas ilmu. Negeri kita Indonesia ini tidak kekurangan orang-orang pintar, namun hanya kekurangan orang-orang benar. Maka dari itu beliau berpesan kepada seluruh santri agar sungguh-sungguh dalam mencari ilmu di pondok pesantren agar dapat menjadi generasi yang berguna untuk nusa, bangsa dan agama.







Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)