Join Group Whatsapp Member

SEJARAH SYAIR DOA “SAALTU”

admin
0

   


    Doa “Saaltu” merupakan salah satu doa yang tergolong makbul, doa tersebut dikarang oleh K.H. Muslih Bin Abdurrohman Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Beliau termasuk tokoh ulama sufi yang menyebarkan ajaran Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah di Indonesia, selain ahli dalam bidang ilmu agama beliau juga termasuk seorang yang ahli dalam memimpin organisasi Islam, seperti di zaman awal penyebaran agama Islam belau termasuk aktivis pendiri organisasi thoriqoh di Indonesia khususnya di Jawa Timur.


    Beberapa karya belau adalah kitab Nurul Burhany fi Syarh Lujain ad-dani (biografi syaikh Abdul Qodir al-Jailani), umdatus salik dan al-futuhat ar-rabbaniyyah (tasawuf), nashrul al-fajr, al-munajat, dan tsamrotul qulub (kumpulan doa dan wirid), inarotud dholam (tauhid), hidayatul wildan (nahwu), dan sebagainya, dengan karya-karya beliau bisa diketahui bahwa beliau mahir dalam ilmu tauhid, tasawuf, tata bahasa, nahwu, shorof, dsb. Beliau juga mahir dalam menulis syair.

    Adapun salah satu syair beliau yang sangat melegendaris dan terkenal dengan jumlah syair sembilan bait, yang dikenal dengan “Syair Doa Saaltu”, diambil dari kalimah syair “Saaltuka” yang berarti “Nyuwun Sopo Ingsun Ing Panjenengan” (Aku Memohon Kepadamu Wahai Tuhanku). Syair doa tersebut sangat melegendaris di kalangan masyarakat, majlis-majlis, santri, dan pondok pesantren. Sampai akhirnya masuk ke Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, Bawang, Banjarnegara.





    Doa “saaltu” ini mulai dikenal dan dilantunkan di pondok pesantren Tanbihul Ghofilin, berawal dari salah seorang santri bernama Misbahul Badri atau lebih dikenal Pak Misbah, beliau merupakan santri yang berasal dari Desa Rejasari, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara.

    Misbahul Badri, seorang santri persegi yang pernah menjabat sebagai lurah ke-2 pondok pesantren Tanbihul Ghofilin, beliau juga sebagai pencetus berdirinya sistem ‘Madrasah Diniyyah’ di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin. Dimana pada awalnya pondok pesantren Tanbihul Ghofilin ini belum menggunakan sistem pembelajaran ‘Madrasah Diniyah’, namun seiring berjalannya waktu, dengan jumlah santri yang terus bertambah banyak akhirnya Pak Misbah ini sowan ke ndalem K.H. Muhammad Hasan guna meminta izin untuk mendirikan sistem ‘Madrasah Diniyyah’. Diketahui bahwa tempat Madrasah Diniyyah pertama berada di depan masjid Jami’ Tanbihul Ghofilin yang awalnya hanya terdiri dari dua ruangan, hingga akhirnya bisa berkembang pesat seperti sekarang ini.



    Syair doa “saaltu” ini beliau dapat dari pondok pesantren dulu, tempat beliau menimba ilmu dahulu yang diajarkan oleh gus Benu yang menimba ilmu di syiria selaku putra pengasuh pondok pesantren tersebut. Dengan penuh antusiasme beliau mengajarkan syair doa “saaltu” ke santri-santri pondok pesantren Tanbihul Ghofilin hingga dijadikan sebagai rutinitas dan pedoman doa sebelum belajar karena hal tersebut juga direstui oleh pengasuh pondok pesantren Tanbihul Ghofilin yaitu Romo K.H. Muhammad Hasan. Di dalam kandungan syair doa “saaltu” ini banyak sekali poin-poin yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya meminta atau berdoa selalu diridhoi oleh Allah S.W.T., doa kesehatan jasmani & rohani, dijauhkan dari penyakit hati, rizki yang halal, mendoakan diri-sendiri, sanak saudara, keluarga dan sebagainya.

    

Berikut lafadz “Doa saaltu” 

beserta artinya :


سَأَلْتُكَ رَبِّ صِحَّةَ القَلْبِ وَالجَسَدْ * وَعَـافِيَةَ الأَبْدَانِ وَالأَهْلِ وَالوَلَدْ

Aku memohon Kepada-Mu wahai Tuhanku, kesehatan lahir dan batin, serta ketentraman diri, anak dan keluarga.


وَطُوْلَ حَياَةٍ فِي كَمَالِ اسْـتِقَامَةِ * وَحِفْظًا مِنَ الإِعْجَابِ وَالكِبْرِ والَحَسَدْ

Dan panjang umur dalam keistiqamahan yang sempurna serta terjaga dari sifat ujub, sombong dan dengki.


وَرِزْقاً حَلاَلاً وَاسِعاً غَـيْرَ نَاقِصِ * يَكُوْنُ لَناَ عَوْناَ عَلَى مَنْهَجِ الرَّشَدْ

Dan rizqi yang halal, lapang tanpa kurang, yang menjadi penolong kami dalam (menempuh) jalan petunjuk-Mu


وَعِـلْمًا مُبَارَكاً فِيْهِ أَفْهَمُ الكُتُبْ * وَرأْياً سَدِيْدًا يَنْفَعُ الَاَهلَ وَالوَلَدْ

Dan ilmu yang berkah yang dengannya akan kupahami kitab-kitab, serta pengetahuan yang berguna bagi anak dan keluarga.


وَأَمْناً مِنَ البَلاَءِ وَالهَوْلِ وَالفِتَنْ * ِلاَوْطَانِنَا وَعِصْمَةً مِنْ ذَوِي الحَسَدْ

Dan berilah keamanan bagi negeri kami dari bala’, marabahaya, dan fitnah dari para pendengki.


وَحُسْنَ أَدَاءٍ لِلْحُقُوْقِ جَمِيْعِهَا * عَلَى مَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ يَا صَمَدْ

Dan kemampuan menunaikan segala hak dengan sebaik-baiknya, di atas (jalan) yang Kau sukai dan Kau ridhai, wahai al-Shamad (tempat bergantung segala sesuatu).


وَأَكْثِرْ لَنَا تَوَابِعَ الحَقِّ وَالهُدَى * مِنَ الأَقْرِباَءِ وَالبَعِيْدِيْنَ وَالأَبْعَدْ

Perbanyaklah (kemauan dan kemampuan) bagi kami untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk yang berasal dari kerabat, baik yang dekat maupun jauh.


بِفَضْلِكَ يَارَحْمَنُ ياَمُحْسِنَ الوَرَى * وَجَاهِ النَّبِي المُصْطَفَى خَيْرِ مَنْ سَجَدْ

Dengan keutamaan-Mu, Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Pemberi kebaikan pada makhluk-Nya, serta dengan (kemuliaan) nabi pilihan yaitu sebaik-baik orang yang bersujud (pada-Mu).


عَلَيْهِ صَـلاَةُ اللهِ ثُمَّ سـَلاَمُهُ * وَالٍ وَ اَصْحَاب وَ مَنْ لِلْعُلَى قَصَدْ

Semoga kasih sayang dan kesejahteraan dari Allah senantiasa tercurah bagi beliau, beserta keluarga dan sahabat beliau, juga orang-orang yang mengharapkan keutamaan.


Sekian sekelumit tentang syair doa saaltu semoga dapat bermanfaat.

(Mr.Buing)


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)