Banjarnegara, Ahad 4 Mei 2025 – Pengurus
Komplek Pondok Pesantren Putra Tanbihul Ghofilin, melaksanakan musyawarah
evaluasi program kerja awal tahun ajaran 1446-1447 H. Musyawarah ini merupakan
program rutinan dari pengurus pondok pesantren guna mengawal, mengevaluasi dan
mengetahui kendala serta menemukan solusi terkait segala program kerja yang
dimiliki oleh masing-masing komplek asrama putra.
Musyawarah yang di adakan di Gedung Auditorium
ini di hadiri oleh Ags. Zubair dan Ags. Ulil Albab selaku dewan pembina dan
dihadiri juga oleh Ust. Muhammad Hamid & Ust. Yusuf Rohani selaku wakil
lurah pondok pesantren serta di ikuti oleh seluruh personalia kepengurusan
komplek asrama putra yang ada di Pon-Pes Tanbihul Ghofiliin.
Di Pondok Putra sendiri terdapat 7 komplek asrama yang dipimpin oleh ketua komplek yaitu :
- Komplek Bonang (Ust. Zada Fikri)
- Komplek Drajat (Ust. Fathul Majid)
- Komplek Gunung Jati (Ust. Rico F)
- Komplek Kalijaga (Ust. Dicky Priyanto)
- Komplek Muria (Ust. Miftahudin)
- Komplek Giri (Ust. Aulia Unnafi)
- Komplek Nurul Huda (Ust. Andi Hastoto)
Sesi pertama adalah sambutan yang dibawakan
oleh beliau Ags. Ulil Albab. Dalam sambutannya beliau menghimbau kepada segenap
pengurus untuk saling bahu membahu dalam mengsukseskan terkait PPDB
(Pendaftaran Peserta Didik Baru). Diharapkan pengurus dapat selalu melakukan
pendekatan kepada anak kompleknya yang sudah kelas 9 atau 12 supaya melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang selanjutnya (MA atau STAI).
Sesi yang kedua adalah laporan terkait program
kerja yang dimiliki dan dilaksanakan oleh masing-masing komplek. Dalam sesi ini
ketua komplek menyampaikan laporan terkait seluruh bidang yang ada di komplek,
mulai dari pendidikan, keamanan, kedisiplinan, ketertiban, serta berbagai
permasalahan dan juga kendala yang di alami oleh masing-masing komplek yang
nantinya segala hal yang telah dilaporkan dalam sesi ini dapat dievaluasi bersama
dan dicarikan solusi penyelesain masalahnya.
Sesi yang ketiga adalah motivasi dari Ags.
Zubair. Beliau menyampaikan bahwa kepengurusan itu ibarat mobil yang semua
komponennya harus baik dan tidak boleh ada yang rusak. Karena jika ada salah
satu komponen yang rusak maka akan menghambat perjalanan. Maka dari itu bagian
yang rusak harap segera diperbaiki agar mobil dapat kembali berjalan. Dan dari
seluruh komponen tidak boleh saling iri dengan memandang antar posisi yang satu
dengan yang lainnya. Sebab komponen yang terletak dibagian yang paling kotor sekalipun
itu juga sangat dibutuhkan agar mobil bisa berjalan. “Semuanya harus saling
kooperatif dan bekerjasama.”
Mengemban tugas menjadi pengurus itu merupakan
salah satu bentuk prestasi bagi santri, karena melalui perantara tersebut
santri dapat berkhidmah kepada para masyayikh. Dan sebaik-baiknya khidmah itu
harus disertai dengan rasa mahabbah (cinta). Sebab segala sesuatu yang dijalani
dengan dasar mahabbah pasti akan terasa ringan. Tidak hanya itu beliau juga
menyampaikan bahwa amalan yang berdampak bagi orang banyak itu jauh lebih baik
daripada amal yang berdampak hanya untuk diri sendiri.
Kemudian sesi yang keempat adalah musyawarah evaluasi program kerja yang di moderatori oleh Ust.Yusuf Rohani. Dalam sesi ini berbagai pembahasan dari seluruh bidang dibahas satu persatu-satu hingga menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada bidang tersebut. Berbagai argumen dan ide pun bermunculan dari setiap musyawirin yang hadir, semuanya sangat antusias dalam tujuan yang sama yaitu mengsukseskan kegiatan santri sehari-hari. Harapannya dengan adanya kegiatan rutinan bulanan ini, segenap pengurus komplek Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin dapat menjadi lebih semangat dan lebih kompak.