`1Istilah "Tasyakuran" Tidaklah asing ditelinga kita, bukankah demikian? Tetapi banyak sekali keistimewaan hanya dalam 1 kata tersebut. MTs Tanbihul Ghofilin menyelenggarakan acara kelulusan angkatan ke-12, hari Selasa, 11 Juni 2024 dengan istilah "Tasyakuran" melainkan bukan dengan istilah "wisuda ".
Menurut Kh. Faishol Hasanudin, istilah" Tasyakuran" itu lebih condong ke acara pondok pesantren, yang lebih Islami dan agamis,serta berasal dari kata “Tasyakkaro-Yatasyakkaru-Tasyakkuran” yang dalam artian kita harus bersyukur atas kebahagiaan, kebanggaan, atas apa yang telah allah berikan kepada kita, seperti contoh kebahagian atas kelulusan ini. Sedangkan kata "wisuda" Itu sendiri merujuk pada umum, maksudnya bisa digunakan untuk kalangan di luar pesantren atau bahkan jauh dari kata pesantren pun. Jadi antara tasyakuran dan wisuda memiliki perbedaam arti, bahkan dalam acara tasyakuran juga lebih banyak disampaikan materi-materi keagamaan yang dapat kita ambil hikmahnya.
Harapan beliau kedepanya atas kelulusan ini adalah setidaknya anak-anak kelas 9 melanjutkan di pondok pesantren Tanbihul ghofilin lagi, sebab kelas 9 bukanlah akhir dari sebuah jenjang pendidikan melainkan awal baru untuk menemukan jati diri mereka dan awal untuk menjadi pribadi yang lebih kritis, dan nasionalis. Ibarat gambaran orang yang fatal menanak nasi, ia menanak nasi tetapi nasi tersebut diangkat sebelum nasinya matang, pasti orang yang mengonsumsinya akan terkena penyakit.
Begitupun para anak-anak MTs kelas 9 ini, jika mereka tidak melanjutkan di pondok pesantren lagi maka ilmu yang mereka peroleh masih jauh dari kata banyak, dan belum matang untuk diberhadapan dengan kehidupan luar yang manyak manfaat dan mudaratnya.
Sebab, carilah ilmu agama sebanyak banyaknya karena allah akan menempatkan kalian ditempat yang terbaik sesuai dengan kadar ilmu kalian dan janganlah berfikir jika kita menyia nyiakan waktu kita hanya untuk mengaji dan lebih mengutamakan mencari kesibukan untuk mendapatkan segenggam uang.
Jadi, semangatlah belajar, ngaji, dan mencari ilmu, karena hidup tanpa ilmu bagaikan rumah tanpa lampu. (Choer)