STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara mengadakan seminar Internasional atau kuliah umum pakar luar negri, bersama Dr. Fujikawa Yoshinori dan Dr Tuswadi, S.pd., M.Ed., Ph.d. in Ed pada hari Senin, 2 September 2024 di gedung Auditorium Tanbihul Ghofilin.
Tepat pukul 14.00 Siang, seluruh mahasiswa turut mensukseskan acara tersebut. Acara berlangsung diawali dengan sambutan oleh Ketua STAI Tanbihul Ghofilin, yakni Dwi Kuswianto M.Pd., Kemudian dilanjutkan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan pusat riset waku pro yang berbasis di Hiroshima University Jepang oleh Dr. Fujikawa Yoshinori dan Ketua STAI Tanbihul Ghofilin.
Waku pro adalah sebuah lembaga riset dibawah payung sejumlah Universitas besar di Hiroshima perfecture seperti Hiroshima University.
Sekilas tentangnya (Dr. Fujikawa Yoshinori) ia adalah seorang profesor tamu di sekolah managemen Yale dari sekolah strategi korporat Internasional (Hitotsubashi ICS) disekolah bisnis Universitas Hitotsubashi. Selain itu, ia juga mengajar diprogram MBA ICS, program MBA Eksekutif, program pendidikan Eksekutif, dan telah merancang dan menyampaikan berbagai program pelatihan dari jaringan global ICS yang terdiri dari 50+ sekolah bisnis terbaik di seluruh dunia.
“Kalau memiliki 1 kepala, tidak boleh menyamakan dengan kepala lain , tidak boleh memaksakan untuk sama. Itu pentingnya untuk menghormati satu sama lain” kata Dr. Fujikawa Yoshinori. Beliau juga mengenalkan budaya dan teknologi di jepang, diantaranya hanabi (pertunjukan kembang api), origami (seni melipat kertas), hanami (menikmati bunga sakura bermekaran), dan kimono (pakaian khas Jepang), dan lain sebagainya. Jepang dikenal sebagai negara yang sopan dan menjunjung tinggi tata krama. Kesopanan merupakan norma yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.
Dr. Fuji juga menjelaskan bahwa “setiap negara pasti memiliki budaya sendiri-sendiri yang berbeda dengan negara lain. Maka sebab itu diperlukan rasa saling menghormati dan menghargai dan bila perlu belajar budaya bangsa lain agar terjalin hubunagn yang kuat. Selain itu, Jepang juga terkenal dengan kesederhanaanya daripada negara-negara Timur karena mereka selalu menampilkan keglamoranya dimedia sosial”.
Selain itu Dr. Tuswadi memberi paparan kepada mahasiswa mengenai “Budaya penghancur bangsa”. Menurutnya, kita itu sebagai generasi bangsa harus cerdas memilih pemimpin bangsa, dimana pemimpin tersebut pintar, berkarakter, tidak mementingkan Jabatan, terutama jauh dari Korupsi. Dan beliau selalu menerapakan kata-kata “Jangan berbuat sesuatu untuk sendiri, namun lakukanlah itu untuk orang lain dan hidup sekali harus berprestasi”.