Start Touring
Sesi 1
Diawali pada pukul 13.00 di depan
ndalem KH. M Chamzah Hasan. Para anggota SGN bersiap-siap dan berkumpul disana.
Kemudian meluncur menuju ke arah timur tepatnya di desa Bumiroso, Mojotengah,
Wonosobo. Sebelumnya disusul rombongan lain di pertengahan jalan dan sampai di
pondok pesantren al Futuhiyah ali Masykur untuk beristirahat dan menunggu
rombongan dari daerah Wonosobo.
Sesi 2
Rombongan SGN berangkat bersama
KH. Muhammad Idror MZ, KH. Muhammad Chamzah Hasan, KH. Hakim Annaisaburi, KH.
Masykur, K.H Ismail Mahmud, K.H Mauludin, KH. Mukhlas, KH. Wafi, Kepala desa Dieng,
Beserta rombongan-rombongan dari SGN, FORSIMMAT, HIMMA dan para Jama'ah Desa
Dieng.
Menuju ke arah Dieng, para
rombongan mengawali perjalanan mereka pada pukul 14.00 WIB dari pon-pes Al
Futuhiyah Ali Masykur. Kegiatan
perjalanan ini berjalan dengan sebaik-baiknya tiada kendala yang dihadapi
terkecuali kemacetan di jalur Wonosobo-Dieng.
Namun, waktu tempuh
Wonosobo-Dieng itu tidak bertahan lama. Dengan tikungan tajam, naik turunnya
jalan perbukitan sebelum Dieng para rombongan sangat antusias sekali sampai
tidak terasa kendalanya. Yang terpenting, bisa sampai tujuan dengan selamat.
Dan Tak dipungkiri juga, perjalanan mereka di kawal rombongan Banser wilayah
Wonosobo.
Dan rombongan-rombongan lain pun ikut menyusul ketika sedang
menuju Dieng.
Rangkaian Acara
Sesampainya di lokasi tepatnya di
wisata Dieng Park Kec. Kejajar Kab. Wonosobo pada pukul 15.30 WIB para
rombongan disambut dengan lantunan qosidah-qosidah nasyid dan segera
berbondong-bondong melaksanakan sholat
ashar berjama'ah di pendopo wisata tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan acara-acara inti yang terdiri
dari:
- Pembukaan
- Sambutan-sambutan
- Mujahadah
- Mau'idhoh Hasanah
- Penutup
Pembukaan serta disusuri dengan
Sambutan-sambutan yang diisi oleh KH. Mukhlas dan kepala desa Dieng oleh bapak
Mardiyono sebagai shohibul wilayah. Acara berikutnya yaitu Mujahadah sekaligus
Mau'idhoh Hasanah oleh Syaikhina KH. Muhammad Idror Maemoen.
Beliau berpesan "Dengan
diadakannya doa mujahadah dan dzikir bersama ini, dengan harapan semoga Dieng
ini dijaga oleh Allah swt dan Dieng ini yang mana sudah di bimbing/diasuh oleh
para masyayikh dan para kyai semoga bisa bertahan di tengah perubahan zaman dan
hari kiamat itu tidak akan terjadi kecuali ketika tidak ada orang lagi yang mau
berzikir Allah...Allah...Allah."