Join Group Whatsapp Member

Santri Mendunia

afterpro
0

 Santri Mendunia




 Ahmad adalah seorang santri yang lahir di sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang tekun belajar dan rajin membantu orang tuanya di ladang. Meski hidup sederhana, Ahmad memiliki mimpi besar: ia ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri agar kelak dapat membawa manfaat lebih luas bagi masyarakatnya.


    Setiap hari, setelah menyelesaikan tugas di pesantren, Ahmad menyempatkan diri belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ia sadar bahwa kemampuan bahasa adalah kunci untuk membuka pintu dunia. Dengan bantuan ustadznya, ia juga sering mengikuti kajian tambahan tentang ilmu keislaman dan wawasan internasional. Di pesantren, Ahmad bukan hanya dikenal sebagai santri yang cerdas, tetapi juga sebagai sosok yang rendah hati dan suka berbagi ilmu.


    Suatu hari, ustadz pesantren mengumumkan bahwa ada peluang beasiswa dari sebuah universitas ternama di Turki untuk para santri berprestasi. Mendengar itu, hati Ahmad berdegup kencang. Ia merasa ini adalah kesempatan yang selama ini ia nantikan. Namun, ia juga sadar bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi. “Aku harus mencoba,” tekadnya dalam hati.


    Ahmad mulai mempersiapkan segala persyaratan. Ia menulis esai tentang visinya menjadi seorang pendidik yang mampu menyatukan nilai-nilai Islam dan modernitas. Ia juga rajin berlatih wawancara bersama ustadznya. Malam-malamnya dipenuhi dengan doa dan sujud panjang, memohon kepada Allah agar diberi kemudahan.


    Tibalah hari pengumuman. Ahmad sedang membantu di dapur pesantren ketika ustadz memanggilnya. Dengan wajah berseri-seri, ustadz memberikan amplop berlogo universitas Turki. Tangan Ahmad bergetar saat membuka surat itu.


    Selamat, Anda diterima di program beasiswa kami,” begitu bunyi salah satu kalimat di surat tersebut. Air mata Ahmad mengalir deras. Ia segera sujud syukur, menyadari bahwa ini adalah jawaban atas semua usahanya selama ini.


    Kabar gembira itu disambut hangat oleh keluarga dan teman-temannya di pesantren. Mereka mengadakan acara syukuran sederhana. Ustadz memberikan nasihat kepada Ahmad, “Ingatlah, ilmu yang kau pelajari nanti harus membawa manfaat, bukan hanya untuk dirimu, tapi juga untuk umat.” Ahmad mengangguk mantap.


    Beberapa bulan kemudian, Ahmad berangkat ke Turki. Ketika pesawatnya lepas landas, ia menatap ke luar jendela, mengenang perjalanan panjangnya hingga ke titik ini. Di negeri baru itu, Ahmad berjanji akan belajar sebaik-baiknya dan tetap menjaga nilai-nilai pesantren yang telah membentuknya.


    Di Turki, Ahmad tidak hanya belajar ilmu akademik, tetapi juga memperkenalkan budaya dan nilai-nilai pesantrennya kepada teman-temannya dari berbagai negara. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan tradisi Islam Indonesia dengan dunia internasional.


    Sepulangnya ke Indonesia, Ahmad menjadi sosok inspiratif. Ia mendirikan lembaga pendidikan berbasis pesantren modern di desanya, membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai oleh siapa saja yang berusaha dan berdoa. Ahmad adalah bukti nyata bahwa seorang santri sederhana dari desa kecil pun bisa mengguncang dunia.


by:kawan




Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)