Shalat Idul
Adha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan wujud ketaatan kita kepada Allah
SWT dan sarana mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Mari kita bahas
mengenai sejarah, dasar hukum, serta panduan lengkap niat dan tata caranya.
Dalil Anjuran
Shalat Idul Adha
Syariat shalat Idul
Adha telah ada sejak tahun kedua setelah hijrahnya Nabi Muhammad
SAW. Anjuran untuk melaksanakan shalat Idul Adha memiliki dasar yang
kuat dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2)
Artinya:
"Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka
laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah)." (QS. Al-Kautsar [108]: 1-2).
Menurut Syekh Musthafa al-Bugha dan ulama lainnya, yang dimaksud dengan
shalat pada ayat kedua ini adalah shalat sunnah Idul Adha. Oleh karena itu,
shalat ini sangat dianjurkan dan hendaknya tidak ditinggalkan oleh umat Islam.
Teknis Pelaksanaan Sholat Idul Adha
Secara umum, syarat dan rukun shalat Idul Adha mirip dengan shalat fardhu
lainnya. Namun, ada beberapa perbedaan teknis yang perlu diperhatikan, terutama
mengingat shalat ini hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
- Tanpa Adzan dan
Iqamah, Shalat
Idul Adha tidak diawali dengan adzan maupun iqamah.
- Waktu Pelaksanaan, Dianjurkan untuk mengawalkan waktu shalat Idul Adha. Tujuannya
adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat yang
ingin melaksanakan kurban setelah rangkaian shalat Id selesai.
- Berjamaah dan Khutbah, Shalat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah,
dan dilanjutkan dengan khutbah setelahnya.
Niat dan Tata Cara
Shalat Idul Adha
Berikut adalah panduan lengkap tata cara shalat Idul Adha yang disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi:
- Niat, Awali shalat dengan niat. Jika dilafalkan, niatnya berbunyi:
أُصَلِّيْ سُنَّةً
لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Artinya:
"Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam)
karena Allah ta’ala."
2. Takbiratul Ihram dan Takbir Tambahan di Rakaat Pertama, Setelah
takbiratul ihram (takbir pertama seperti shalat biasa), dan membaca doa
iftitah, lakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Di
antara takbir-takbir tersebut, dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ
كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya:
"Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Atau
bisa juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya:
"Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah
Mahabesar."
3.
Pembacaan
Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek, Setelah
takbir-takbir tersebut, bacalah Surat al-Fatihah. Dianjurkan untuk melanjutkan
dengan membaca Surat al-A’la. Setelah itu, lanjutkan dengan ruku', sujud, duduk
di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi untuk rakaat kedua.
4. Takbir Tambahan di Rakaat Kedua, Pada
posisi berdiri di rakaat kedua, lakukan takbir tambahan sebanyak lima kali,
seraya mengangkat tangan dan melafalkan "Allahu Akbar". Di antara
takbir-takbir itu, bacalah kembali bacaan yang sama seperti di rakaat pertama.
Setelah membaca Surat al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat al-Ghasyiyah.
Lanjutkan dengan ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.
5. Mendengarkan Khutbah, Setelah
salam, jamaah dianjurkan untuk tidak buru-buru pulang, melainkan mendengarkan
khutbah Idul Adha hingga selesai. Ketentuan ini berlaku jika shalat Id
dilaksanakan secara berjamaah.
|
Khutbah yang disampaikan setelah shalat sunnah Idul Adha memiliki
hukum sunnah. Imam Abu Zakaria an-Nawawi menjelaskan bahwa:
- Dianjurkan setelah shalat
Idul Adha dua khutbah.
- Rukun-rukunnya adalah
sebagaimana rukun khutbah shalat Jumat.
- Dalam khutbah Idul Adha,
khatib menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kurban.
Pada Idul Adha ini, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak
takbir. Takbiran dilaksanakan hingga selesainya hari tasyriq, yaitu tanggal 11,
12, dan 13 Dzulhijjah. Takbiran Hari Raya Idul Adha umumnya dilakukan setiap
selesai shalat fardhu.
Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam melaksanakan ibadah Shalat
Idul Adha dengan sempurna dan khusyuk. Selamat Hari Raya Idul Adha!