Join Group Whatsapp Member

Shalat Idul Adha, Panduan Lengkap untuk Ibadah Penuh Berkah.

Munha
0

gemini.goggle.com


    Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Salah satu ibadah utama yang menandai hari besar ini adalah Shalat Idul Adha, shalat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

 

    Shalat Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan wujud ketaatan kita kepada Allah SWT dan sarana mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Mari kita bahas mengenai sejarah, dasar hukum, serta panduan lengkap niat dan tata caranya.

 

 

Dalil Anjuran Shalat Idul Adha

 

    Syariat shalat Idul Adha telah ada sejak tahun kedua setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW.  Anjuran untuk melaksanakan shalat Idul Adha memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman:

 

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2)

    

    Artinya: "Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." (QS. Al-Kautsar [108]: 1-2).

 

    Menurut Syekh Musthafa al-Bugha dan ulama lainnya, yang dimaksud dengan shalat pada ayat kedua ini adalah shalat sunnah Idul Adha. Oleh karena itu, shalat ini sangat dianjurkan dan hendaknya tidak ditinggalkan oleh umat Islam.

 

 

Teknis Pelaksanaan Sholat Idul Adha

 

    Secara umum, syarat dan rukun shalat Idul Adha mirip dengan shalat fardhu lainnya. Namun, ada beberapa perbedaan teknis yang perlu diperhatikan, terutama mengingat shalat ini hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.

 

  • Tanpa Adzan dan Iqamah, Shalat Idul Adha tidak diawali dengan adzan maupun iqamah.
  • Waktu Pelaksanaan, Dianjurkan untuk mengawalkan waktu shalat Idul Adha. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat yang ingin melaksanakan kurban setelah rangkaian shalat Id selesai.
  • Berjamaah dan Khutbah, Shalat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah, dan dilanjutkan dengan khutbah setelahnya.

 

 

Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha

 

Berikut adalah panduan lengkap tata cara shalat Idul Adha yang disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi:

  1. Niat, Awali shalat dengan niat. Jika dilafalkan, niatnya berbunyi:

 

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

 

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."

2.     Takbiratul Ihram dan Takbir Tambahan di Rakaat Pertama, Setelah takbiratul ihram (takbir pertama seperti shalat biasa), dan membaca doa iftitah, lakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir tersebut, dianjurkan membaca:

 

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

 

Artinya: "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."

 

Atau bisa juga membaca:

 

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

 

Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."

 

3.     Pembacaan Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek, Setelah takbir-takbir tersebut, bacalah Surat al-Fatihah. Dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca Surat al-A’la. Setelah itu, lanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi untuk rakaat kedua.

4.     Takbir Tambahan di Rakaat Kedua, Pada posisi berdiri di rakaat kedua, lakukan takbir tambahan sebanyak lima kali, seraya mengangkat tangan dan melafalkan "Allahu Akbar". Di antara takbir-takbir itu, bacalah kembali bacaan yang sama seperti di rakaat pertama. Setelah membaca Surat al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat al-Ghasyiyah. Lanjutkan dengan ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

5.     Mendengarkan Khutbah, Setelah salam, jamaah dianjurkan untuk tidak buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha hingga selesai. Ketentuan ini berlaku jika shalat Id dilaksanakan secara berjamaah.

gemini.goggle.com
Pentingnya Khutbah Hari Raya

    Khutbah yang disampaikan setelah shalat sunnah Idul Adha memiliki hukum sunnah. Imam Abu Zakaria an-Nawawi menjelaskan bahwa:

  • Dianjurkan setelah shalat Idul Adha dua khutbah.
  • Rukun-rukunnya adalah sebagaimana rukun khutbah shalat Jumat.
  • Dalam khutbah Idul Adha, khatib menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kurban.

    Pada Idul Adha ini, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan hingga selesainya hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Takbiran Hari Raya Idul Adha umumnya dilakukan setiap selesai shalat fardhu.

    Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha dengan sempurna dan khusyuk. Selamat Hari Raya Idul Adha!

 

 


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)