Join Group Whatsapp Member

10 Pasal Pembahasan dalam Kitab Risalah Ahli Sunnah waL Jama’ah Karangan Kyai Hasyim Asy’ari Membahas Apa Saja?

AIR
0

 

AswajaPedia

Munculnya berbagai aliran Islam di Nusantara, menjadi latar belakang dari lahirnya kitab karya Kyai Hasyim Asy’ari yang berjudul Risalah Ahli Sunnah wal Jama’ah. Di dalamnya terdapat sepuluh pasal dengan pokok pembahasan sebagai berikut:

1.      Pasal pertama, membahas pemahaman mengenai pengertian dari kata “sunnah” dan “bid’ah”. Kedua istilah tersebut dibahas dari segi etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah). Hal ini menjadi penting sebab banyak orang yang masih kurang bisa memahami tentang dua kata tersebut.

2.      Pasal kedua, pembahasan selanjutnya merujuk tentang kondisi keagamaan (Islam) masyarakat (Nusantara) pada sekitar tahun1330 M.

3.      Pasal ketiga, dilanjutkan membahas tentang garis perjuangan ulama salaf, makna yang terkandung dari istilah “sawad al-a’dzam (umat terbesar)” dan pentingnya berpegang teguh pada salah satu dari mazhab empat.

4.      Pasal keempat, tentang kewajiban taqlid bagi orang yang tidak memiliki keahlian ijtihad.

5.      Pasal kelima, berlanjut mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam belajar agama dan keilmuan, serta bahaya fitnah dari ahli bid’ah, kaum munafiq dan para pemuka agama yang menyesatkan.

Kompas.com

6.      Pasal keenam, pembahasan hadits-hadit mengenai merebaknya bid’ah dan gambaran kondisi kebodohan akhir zaman.

7.      Pasal ketujuh, mengulas soal dosa orang yang mengajak kepada kesesatan atau memberikan teladan yang buruk.

8.      Pasal kedelapan, membahas tetang keterpecahan umat Islam menjadi 73 golongan, serta asal pokok golongan yang sesat. Pasal ini juga menjelasan mengenai kelompok Ahlussunnah wal Jamaah adalah satu-satunya yang selamat kelak.

9.      Pasal kesembilan, menjelaskan tentang tanda-tanda hari kiamat.

10.  Pasal kesepuluh, pasal terakhir kitab ini menjelaskan tentang hadits-hadits yang berkaitan dengan kondisi orang yang sudah meninggal, bahwa mereka mampu mendengar dan berbicara serta bagaimana kehidupan barunya setelah meninggal.

Dalam kitab ini KH. Hasyim Asy’ari tidak hanya menukil pendapat para ulama terdahulu, namun beliau juga memberikan penjelasannya. Selain itu, kitab ini bukan hanya bermanfaat untuk memahami, menilai dan membedakan sunnah dan bid’ah, melainkan juga memberikan gambaran mengenai posisi keagamaan para ulama pesantren pada masa itu menurut pandangan K.H Hasyim Asy’ari.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)