Banjarnegara,
(Jum’at, 22 Agustus 2025) – Dalam kegiatan ekskulnya, Tangho’s Journalist
berkesempatan mengadakan kegiatan seminar pelatihan public speaking
dengan mengundang narasumber dari alumni yang sekaligus Pembina Jurnalistik
yakni Bapak Amir Lutfi.
Dilaksanakan di
gedung MTs Lt.1 serta di ikuti oleh seluruh anak esktra, kegiatan ini di awali
terlebih dahulu dengan sosialisai terkait aturan dan kedisiplinan kegiatan
ekskul. Dimana nantinya keaktifan anak ekstra akan dimasukan dalam nilai rapot
formal. Kemudian acara dilanjutkan dengan nonton bersama konten-konten hasil
karya anak jurnalis, dimana harapannya seluruh anak ekstra dapat berkontribusi
untuk mengembangkan pondok pesantren melalui berbagai media online. Setelah itu
kegiatan dilanjutkan seminar oleh narasumber.
Di awal sesi
beliau sedikit bercerita bahwa seorang jurnalis itu memiliki peran penting
dalam mengubah arah pandang dunia. Seperti contoh jika ada 2 negara yang sedang
berperang selama sudah lebih puluhan tahun. Pasti disitu akan selalu ada
jurnalis yang memberitakan terkait kejadian kepada seluruh dunia. Tidak hanya
itu jurnalis tersebut pun walaupun berada ditengah medan perang namun tidak
pernah sekalipun jadi incaran. Justru sebaliknya, jurnalis tersebut malah di
lindungi dikarenakan ada aturan dunia yang melindungi keberadaan jurnalis
tersebut.
Kemudian Bapak
Amir Lutfi menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang
jurnalis adalah keberanian, termasuk berani berbicara di depan banyak orang (public
sepaking) adalah hal yang sangat penting. Karena sebaik-baiknya orang atau
sepandai-pandainya orang namun dia tidak berani berbicara maka bisa dipastikan
akan kalah dengan orang bodoh tetapi berani berbicara.
Selain itu
beliau juga menyampaikan 3 poin penting berita yang harus diperhatikan seorang
jurnalis yaitu :
1. Verifikasi
data
Seorang
jurnalis harus benar-benar memastikan kevalidan data dari setiap berita yang
ada. Jangan sampai mengolah atau mempercayai sebuah berita hanya bermodalkan “jere”
ataupun dari sumber-sumber yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
2. Berpikir
kritis
Seorang
jurnalis harus harus memiliki pikiran yang kritis, seorang jurnalis harus peka
terhadap keadaan sekitar, pandai memanfaatkan peluang dengan baik serta
memiliki pandangan yang luas dalam berbagai aspek.
3. Melihat dari
berbagai sudut pandang
Selain
memastikan kevalidan data, seorang jurnalis juga harus bisa memposisikan diri
untuk bisa melihat dari berbagai sudut pandang, jangan hanya membuat kesimpulan
dari 1 sudut pandang saja, tapi juga bisa haru memahami dan mengerti dari
berbagai sudut pandang lain.
Di akhir sesi,
bapak amir menunjuk beberapa anak ekstra untuk di uji kemampuan public
sepaking nya. Terlihat dari beberapa peserta ternyata masih perlu banyak
berlatih untuk bisa mengembangkan public speaking yang baik. Maka dari
itu dengan adanya seminar ini diharapkan seluruh anggota khususnya anak
jurnalistik dapat memiliki kemampuan public speaking yang baik guna menjadi
bekal dalam kehidupan di masa depan. (FA)