Melakukan wawancara tidak selalu mudah. Ada kalanya narasumber sulit ditemui, suasana tidak mendukung, bahkan situasi lapangan berubah di luar dugaan. Karena itu, wartawan perlu memiliki strategi yang matang. Berikut beberapa tips yang dapat membantu proses wawancara berlangsung lebih lancar dan profesional.
1. Membangun Kedekatan dengan Narasumber atau PDKT
Terkadang narasumber enggan untuk di ajak
wawancara, karena merasa asing atau kurang nyaman. Dalam kondisi seperti ini,
wartawan harus mencari cara agar meluluhkan hatinya. Salah satu strategi
efektik Adalah dengan mencari orang terdekat dari narasumber, seperti keluarga,
tetangga, ataupun warga sekitar. Melalui mereka, wartawan dapat menitipkan
maksud baik, bahwa wawancara yang dilakukan semata-mata Adalah untuk kebutuhan
informasi.
2. Mengunjungi lokasi sang narasumber Secara Langsung
Seorang wartawan harus siap pergi ke mana pun liputan mengarah. Tidak jarang lokasi narasumber sulit ditemukan atau berada di tempat yang tidak familiar. Disinilah wartawan harus pintar mencari cara untuk menuju ke lokasi yang akan di Liput. Wartawan bisa saja bertanya kepada warga sekitar, anak kecil dan atau meminta tolong untuk diarahkan ke lokasi tujuan.
3. Mencari narasumber yang relevan dengan acara
Dalam sebuah peliputan besar misalnya pertandingan sepak bola di GBK wartawan perlu mencari narasumber yang benar-benar memiliki keterkaitan dengan acara. Mereka yang mengenakan atribut tim, keluarga yang membawa anak, atau penonton yang menunjukkan antusiasme khusus bisa menjadi sumber informasi yang menarik. Dari merekalah wartawan bisa mendapatkan perspektif unik, misalnya apakah acara tersebut ramah anak atau ramah keluarga.
4. Tetap kreatif dan professional dalam Segala Situasi
Tidak semua situasi
berjalan sesuai rencana. Bisa saja wartawan tiba di lokasi ketika acara sudah
selesai. Dalam keadaan demikian, kreativitas sangat dibutuhkan. Wartawan bisa
saja berusaha menggali informasi, entah dari panitia, peserta, atau pihak yang
terlibat dalam acara.
Jika wawancara
pertama tidak berjalan mulus, maka profesionalisme tetap harus dijaga. Wartawan
bisa beralih topik atau mencari sudut pandang berbeda. Misalnya, mewawancarai
pemain sepak bola atau tokoh lain yang hadir. Meski baru pertama kali berbicara
langsung dengan figur terkenal, wartawan perlu menjaga ketenangan dan
menunjukkan sikap percaya diri agar wawancara tetap terlihat natural.
Wartawan perlu mampu membaca situasi, membangun kepercayaan, serta tetap profesional dalam kondisi apa pun. Dengan memahami berbagai tips dan strategi tersebut, proses wawancara menjadi lebih mudah, dan menghasilkan informasi yang lebih kaya.
(Nur Alya Nabila, Kelas 2B Jurnalistik)

