Join Group Whatsapp Member

Metode Penentuan Awal Masuk Ramadhan, mana yang Digunakan Ponpes Tanbihul Ghofilin?

yunita farisha
1

Dokumen by:pngtree.com


Penentuan masuknya awal bulan Hijriah termasuk di dalamnya bulan Ramadhan ditentukan berdasarkan posisi bulan yang dilakukan melalui pengamatan dan perhitungan secara matematis maupun astronomis. Maka tentunya lumrah terjadi perbedaan di antara beberapa organisasi/kelompok hal ini didasari oleh perbedaan metode, cara perhitungan yang dilakukan oleh organisasi/ kelompok tersebut.

Adapun beberapa metode yang digunakan untuk penentuan awal bulan hijriah ialah Rukyatul hilal dan Hisab hakiki wujudul hilal.


Rukhyatul hilal


ialah metode penentuan hilal atau awal bulan Ramadhan yang didasarkan pada penglihatan dan pengamatan keberadaan bulan baru secara langsung di ufuk barat setelah tenggelamnya matahari. Hasil perhitungan Rukhyatul hilal tahun 2024 oleh Lembaga Falakiyah PBNU memberikan informasi bahwa penerapan hilal 29 Syaban 1445 H Ahad Legi atau 10 Maret 2024. Menetapkan bahwa 1 Ramadhan 2024 jatuh pada hari selasa 12 maret 2024, dengan point sebagai berikut:

·         Ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024, pukul 16:00:50 WIB bertempat di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

·         Tinggi hilal mencapai 0 derajat 11 menit 25 detik.

·         Posisi matahari terbenam berada pada 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat.

·         Hilal Terletak pada 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat dan pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dengan miring ke arah selatan dan elongasi sebesar 2 derajat 30 menit 25 detik.

Hisab hakiki wujudul hilal

Ialah menggunakan metode yang didasarkan pada perhitungan astronomis untuk menentukan posisi bulan. Dengan metode ini, 1 Ramadhan dapat diprediksi dari jauh hari, hasil perhitungan menggunakan hisab hakiki wujudul hilal tahun 2024 yang diumumkan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, Menetapkan bahwa 1 Ramadhan 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Dengan poin sebagai berikut:

·         Pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H, yang bersamaan dengan 10 Maret 2024 M, terjadi ijtimak jelang Ramadhan 1445 H pada pukul 16:07:42 WIB.

·         Tinggi bulan saat matahari terbenam di Jogja (-07° 48' LS dan λ = 110° 21' BT) adalah +00° 56' 28" (hilal sudah wujud).

·         Pada saat matahari terbenam pada Ahad, 10 Maret 2024 M, bulan berada di atas ufuk di sebagian besar wilayah Indonesia (hilal sudah wujud), kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

·         Di Wilayah Indonesia, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.

Adapun dari perbedaan ke dua metode di atas menyebabkan perbedaan masuknya awal Ramadhan pada beberapa kelompok/organisasi bahkan negara untuk Indonesia sendiri penetapanya ada yang mengikuti Rukhatul Hilal dan ada juga yang menggunakan Hisab hakiki wujudul hilal.  Organisasi seperti NU Indonesia metepakan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada tanggal 12 Maret 2024, dan negara lain yang juga menetapkan tanggal 12 maret 2024 ialah Oman, Pakistan, Australia, Malaysia, Brunei darussalam dan Iran, untuk Organisasi Muhammadiyah Indonesia menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada tanggal 11 Maret 2024 dan terdapat Arab Saudi dan Qatar yang menetapkan tanggal yang sama.

            Pondok pesantren Tanbihul Ghofilin sendiri mengikuti metode Rukhyatul Hilal yang sejalan dengan Pemerintahan Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai metode penentuan awal masuk bulan Ramadhan, dengan begitu Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin melaksanakan ibadah shalat tarawih pada hari ini dan menjalankan ibadah puasa pertama besoknya yakni pada Selasa, 12 Maret 2024.


Ria_SK





 

 

Posting Komentar

1Komentar

Posting Komentar