Judul : At-Tibyan fi Adabi Khamalatil Qu’an
Penulis : Abu Zakaria Yahya
bin Syarf An-Nawawi
Penerbit : Darul Minhaj
Kota
Terbit : Jeddah
Tahun
Terbit : 1432
H/2011 M
Cetakan : II
Tebal : 270
Halaman
Jumlah
Bab : 10
Al-Qur’an
merupakan kitab suci umat Islam. Kitab ini dibaca, dihafalkan, bahkan diajarkan
kepada anak-anak sejak mereka masih kecil. Kitab suci tersebut sangat agung
berisi firman-firman Allah SWT. sehingga dalam bersinggungan dengan Al-Qur’an,
terdapat etika yang harus diketahui. Seorang ulama besar Islam Abu Zakaria
Yahya bin Syarf An-Nawawi atau sering disebut Imam Nawawi Ad-Damasky telah mengulas
hukum-hukum mengenai berbagai interaksi dengan Al-Qur’an dalam karyanya yang
berjudul At-Tibyan fi Adabi Khamlatil Qur’an.
Judul
kitab tersebut berarti Penjelasan Seputar Adab Pengemban Al-Qyr’an, kalangan
santri biasa menyebutnya dengan kitab At-Tibyan. Sesuai dengan judulnya, kitab
ini lebih dominan kepada etika atau akhlak yang harus dijaga saat berinteraksi
dengan al-Quran. Mulai dari adab mempelajari Al-Qur’an, adab menghafal
Al-Qur’an, adab membaca Al-Qur’an, hingga hukum mengambil upah dari jasa
mengajar baca tulis Al-Qur’an, hukum menangis ketika membacanya, tradisi
khataman al-Quran, dan lain sebagainya.
At-Tibyan
memiliki sepuluh bab pembahasan. Selain membahas hal-hal yang telah disebutkan
tadi, beberapa bab diantaranya juga membahas mengenai keutamaan orang yang
membaca Al-Qur’an dan menjelaskan sebaik-baik manusia adalah orang yang
mempeajari Al-Qu’an dan mengamalkannya, kemudian tentang ayat serta surah yang
dibaca pada waktu dan keadaan tertentu, dijelaskan juga mengenai surah-surah
yang dibaca pada waktu tertentu, surah yang dibaca pada shalat sunnah, surah
yang dibaca menjelang tidur, ayat yang dibaca ketika bangun tidur, ayat yang
dibaca untuk orang sakit, dan ayat yang dibacakan pada jenazah.
Dengan pembahasan yang ringkas namun padat, kitab ini ditunjukkan kepada orang-orang yang memiliki semangat dan keinginan mempelajari Al-Qur’an baik dari kalangan penuntut ilmu atau kalangan Islam yang masih awam terhadap Al-Qur’an sekalipun, karena penulisannya mudah untuk dipelajari dan dipahami. Namun, meski ringkas, At-Tibyan tetap sarat dalil dan hujah. Di dalamnya, Imam Nawawi sertakan sumber-sumber dari al-Quran, hadits, dan atsar para ulama. Ini menjadi salah satu kekhasan Imam an-Nawawi rahimahullah dalam menulis kitab yaitu menulis kitab dengan ringkas dan mencakup inti sari di bidang ilmu yang ditulisnya tersebut.
AIR_
Joss
BalasHapus